Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Kurban: Antara Cinta dan Pengabdian

dimuat di www.qureta.com   Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, semua umat muslim di dunia merayakan hari Idul Adha atau juga disebut Hari Raya Kurban, di mana pada hari tersebut umat muslim disunahkan untuk menyembelihkan hewan seperti kambing, domba, kerbau, maupun sapi. Kegiatan ini dilaksanakan hampir semua umat muslim tiap tahunnya. Sebagian orang ada yang memaknai ini sebagai rutinitas tahunan belaka, dan ada juga yang benar memahami maksud dan tujuan dari Hari Raya Kurban. Semua bisa dilihat dari berbagai sudut pandang masing-masing. Penulis tidak mau terjerumus kepada pembahasan seremonial atau kesakralan hari raya tersebut yaitu dengan memahami kurban sebagai upacara penyembelihan hewan kemudian dilanjutkan dengan membagikan daging hewan kepada orang-orang yang tidak beruang alias miskin, namun kita perlu memahami dari sudut yang lebih sempit tentang keberadaan hubungan secara vertikal yaitu dengan Tuhan dan horizontal yaitu antar sesama. Ibrahim dan anaknya

Agama Merusak Kebinekaan?

*Tulisan ini dimuat di www.qureta.com Hampir lebih satu semester terakhir media sosial dan media-media lainnya sering sekali memberitakan tentang agama dan kebinekaan. Kedua kata “agama” dan “kebinekaan” ini sangat mengganggu sekali di telinga penulis, sehingga penulis bertanya di dalam hati ada apa dengan “agama” dan “kebinekaan”, mengapa kata “agama” dan “kebinekaan” seolah-olah mengganggu ketenteraman masyarakat Indonesia. Untuk memahami kedua kata tersebut, maka penulis harus mencari landasan teori singkat tentang dua kata tersebut. Kata “agama” di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya . Menurut Gus Dur, agama itu ajaran yang bersumberkan wahyu dan mempunyai aturan bersifat normatif dan permanen. Sedangkan kata “kebinekaan” berasal dari kata bineka yang di