Langsung ke konten utama

Idul Adha dengan Mendekatkan Diri Kepada Allah


Idul Adha adalah sebuah perayaan besar bagi umat muslim di dunia. Pengertian Idul Adha secara etimologi ialah hari raya kurban, yang mempunyai makna yaitu meyembelih hewan kurban baik berupa sapi, kerbau, onta, kambing dan onta. Yang mana dagingnya nanti diberikan kepada para faqir dan miskin. Tujuan dari kurban ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Kata kurban itu sendiri berasal dari bahasa arab yaitu Qaraba-Yaqrobu-Qurban, yang mempunyai arti "dekat" yang dalam pengertian lain mendekatkan diri kepada sang Khaliq.

Nabi Ibrahim AS pernah mendapat cobaan yang sangat berat saat diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail AS dari istrinya Siti Hajar. Nabi Ibrahim berkata kepada Nabi Ismail dengan hati yang berat "Hai anakku, aku bemimpi bahwasanya Allah memerintahku untuk menyembelihmu" lalu Nabi Ismail menjawab "Jika itu memang perintah dari Allah laksanakan ayah". Ketika itu usia Nabi Ismail sekitar 9 tahun.

Ketika Nabi Ibrahim hendak mulai menyembelih Nabi Ismail, secara tiba-tiba malaikat Jibril datang dengan membawa seekor domba untuk dikurbankan sebagai pengganti Nabi Ismail.

Betapa kuatnya iman seorang Nabi Ibrahim yang rela menyembelih anak yang ditunggu-tunggunya selama 70 tahun demi ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Semoga kita bisa meneladani kisah dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dan bisa mengambil ibrah dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a'lam..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Bahasa dalam Linguistik

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari yang namanya bahasa, tentu hal ini telah menjadi suatu kebiasaan. Bahkan kadang kita tidak menyadari bahwa bahasa itu telah ada pada diri kita, dan bagaimana cara kita menyampaikan informasi, pikiran ataupun perasaan kepada orang lain. Bahasa merupakan sebuah femonena yang hadir dalam segala aktivitas kehidupan, karena untuk mendapatkan sebuah bahasa adalah sebuah keniscayaan yang tidak kita sadari. Bahasa adalah pesan yang ingin disampaikan dari komunikan kepada komunakator berupa lambang-lambang atau simbol-simbol.  Secara lazim orang menyebutkan ilmu bahasa adalah linguistik yang mana menetapkan bahasa sebagai objek kajiannya. Menurut Ibnu Jinni, bahasa adalah bunyi yang diperoleh setiap komunitas untuk mengungkapkan maksud dan tujuan (Hidayatullah, 2012). Sementara itu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan pengertian “bahasa” salah satunya yaitu, sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota su

Jenis-jenis Sastra Arab

Dalam arti kesusastraa, adab  (sastra) terbagi menjadi dua bagian besar: al-adab al-wasfi (sastra deskriptif) dan al-adab al-insya'i  (sastra fiksi). Al-adab al-wasfi terdiri dari tiga bagian: sejarah sastra ( tarikh al-adab ), kritik sastra ( naqd al-adab ), dan teori sastra ( teori sastra ). Kritik sastra adalah bagian dari al-adab al-wasfi  yang memperbincangkan pemahaman, penghayatan, penafsiran, dan penilaian terhadap karya sastra. Teori sastra ialah bagian al-adab al-wasfi yang membicarakan pengertian-pengertian dasar tentang sastra, dan perkembangan serta kerangka pemikiran para pakar tentang apa yang mereka namakan sastra dan cara mengkajinya. Sementara sejarah sastra ialah bagian al-adab al-wasfii  yang memperlihatkan perkembangan karya sastra, tokoh tokoh, dan ciri-ciri dari masing-masing tahap perkembangan tersebut. Adapun al-adab al-insya'i  adalah ekspresi bahasa yang indah dalam bentuk puisi, prosa, atau drama yang menggunakan gaya bahasa yang berbeda dari g